Saturday 21 April 2012

Suluk Tuhu Linglung (1)

Dhandhang
Karya Sunan Panggung

Tuhu Linglung 1

Merasuki sastra
Sungguh bisa bikin bingung
Yang diolah senantiasa gagasan
Ilmu diuraikan
Lafal dihitung-hitung
Benar salah dipersoalkan.
Maka bukanlah tanda orang berpengetahuan
Jika terpana hanya dalam laku
Merasa malu untuk mengulang bertanya
Seakan telah ia temukan segala
Padahal belum apa-apa.

("Suluk Pesisiran Kode LOr 7375, Puitisasi Emha Ainun Nadjib", Mizan, 1995, PadhangmBulanNetDok)

Tuhu Linglung (2)

Tuhu Linglung 2

Terlebih yang belum yakin benar ia
Terbelenggu hanya oleh tata krama
Sembahyang sunnah dan fardhu tak putus-putusnya
Agar tertabiri ketidaktahuannya
Puasa dan sedekah
Juga zakat fitrah-nya
Dijadikan berhala yang dipuja-puja
Sungguh mereka yang sedemikian terlena
Belum seberapa baktinya
Pengetahuannya masih biasa-biasa saja.

Suluk Tuhu Linglung (3)

Tuhu Linglung 3

Sepedati penuh kertasnya
Tiada lain yang diperbincangkan
Kenapa sedemikian sesat
Memeluk titipan tanpa sisa
Terlena karena dipercaya
Padahal itu tak benar-benar disadarinya
Nabi, wali, mukmin, sirna
Hancur, lebur, luluh, musnah, hilang
Namun tak dicapainya kekosongan.

("Suluk Pesisiran Kode LOr 7375, Puitisasi Emha Ainun Nadjib", Mizan, 1995, PadhangmBulanNetDok)

Suluk Tuhu Linglung (4)

Syari'at itulah tirai
Karena ruh idhafi-lah yang hakiki.
Syahadat, shalawat,
Nabi dan wali, dalam tauhid
Ditaburi
Oleh tirai.
Ma'dum, ma'lum, tasbih,
Tahlil dan shalawat
Dijadikan tirai yang menutupi.

("Suluk Pesisiran Kode LOr 7375, Puitisasi Emha Ainun Nadjib", Mizan, 1995, PadhangmBulanNetDok)

Sayang, sayang, sayang...

Sayang, sayang, sayang…
Kita nggak tau kemana pergi, 
tak sanggup kita dengarkan suara yang sejati.
Langkah kita mengabdi pada nafsu sendiri,
yang bisa kita pandang hanya kepentingan sendiri…

Sayang, sayang, sayang…
Orang pinter tak mau ngaji, 
kepala tengadah merasa benar sendiri, 
semua dituding-tuding dan dicaci maki, 
yang lainnya salah, hanya dia yang suci…

Friday 13 April 2012

Syi'ir Gus Dur (in Memoriam) - Syi'ir Tanpo Weton


أَسْتَغْفِرُ اللهْ رَبَّ الْبَرَايَا * أَسْتَغْفِرُ اللهْ مِنَ الْخَطَايَا

رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا نَافِعَا * وَوَفِّقْنِي عَمَلاً صَالِحَا

ياَ رَسُولَ اللهْ سَلاَمٌ عَلَيْكْ * يَا رَفِيْعَ الشَّانِ وَ الدَّرَجِ

عَطْفَةً يَّاجِيْرَةَ الْعَالَمِ *  يَا أُهَيْلَ الْجُودِ وَالْكَرَمِ


Ngawiti ingsun nglaras syi’iran ….(aku memulai menembangkan syi’ir)
Kelawan muji maring Pengeran …. (dengan memuji kepada Tuhan)
Kang paring rohmat lan kenikmatan …. (yang memberi rohmat dan kenikmatan)
Rino wengine tanpo pitungan 2X …. (siang dan malamnya tanpa terhitung)

Duh bolo konco priyo wanito …. (wahai para teman pria dan wanita)
Ojo mung ngaji syareat bloko …. (jangan hanya belajar syari’at saja)
Gur pinter ndongeng nulis lan moco … (hanya pandai bicara, menulis dan membaca)
Tembe mburine bakal sengsoro 2X …. (esok hari bakal sengsara)

Akeh kang apal Qur’an Haditse …. (banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)
Seneng ngafirke marang liyane …. (senang mengkafirkan kepada orang lain)Kafire dewe dak digatekke …. (kafirnya sendiri tak dihiraukan)
Yen isih kotor ati akale 2X …. (jika masih kotor hati dan akalnya)

Thursday 12 April 2012

Perenungan Sastra Syekh Nidzomi


Kau penyebab sekaratku berkepanjangan,
Tetapi hasratku padamu membuat kau kumaafkan.
Kaulah sang matahari sementara aku bintang malam,
Cahayamu menyurutkan kerlipku yang kelam.
Nyala lilin iri padamu,
Bunga mawar merekah dalam namamu.
Terpisah darimu? Tidak akan pernah!
Cinta dari kesetianku hanya untukmu. Aku bersumpah!
Walau tersiksa, aku akan tetap menjadi sasaran cambukmu.
Ketika mati, aku adalah darah yang mengalir di nadimu.

(Penggalan Puisi Layla Majnun)

Tuesday 10 April 2012

aku Kamu

Tulang terbalut kulit tanpa daging
Mata cekung memerah berair mata kering,
rambut gimbal,kuku panjang hitam
tertidur dekat batu mennggeliat seperti cacing terkena terik matahari
nafas masih menghembus
terengah-engah
Begitulah aku
Saat itu,dengan menyebut namamu

aku Dia

aku lari ke selatan,kau datang dari utara
aku lari ke utara,kau datang dari barat
aku lari ke barat,kau datang dari timur
aku lari ke timur,kau datang entah dari mana,..